Exploring my almost 22 Years,,
Well..
Ngga kerasa sebentar lagi usiaku sudah ada di angka kembar 22.. Usia yang menurut teori sudah termasuk dalam golongan dewasa,,
Well.. Ini saatnya i will tell u tentang cerita hidupku selama 22 tahun ini, yaa yang mungkin bisa menginspirasi..
Lahir di Magetan, sebuah kabupaten yang berada di Ujung sebelah barat Jawa Timur, orang tuaku memberikan aku nama Lilla.. Lilla Eka Budiati..
and till now, i really don't know what the meaning of my name,, but i believe bahwa arti namaku itu benar" bagus dan benar" "doa"..
Aku kecil dan besar dilingkungan pedesaan dengan segala hiruk pikik kehidupanya, dengan segala hal damai yang ada didalamnya, dengan minimal sekali konflik yang ada dimasa kecilku..
Aku tumbuh seperti anak kecil lainya, bermain dengan teman - teman sebayaku, bersekolah di taman kanak - kanak yang luar biasa menyenangkan..
Almarhum ayahku bekerja di salah satu Bank milik negara, dan ibuku seorang perias pengantin..
Kami hidup sangat pas"an..
Namun mungkin aku patut bersyukur, karena Tuhan telah menganugerahkanku keluarga yang sangat luar biasa dan soft skill yang telah ada sejak aku kecil..
Aku bukanlah anak yang pandai dalam bidang akademik, nilai akademiku bisa dibilang sangat amat pas"an sekali, namun untuk softskill, boleh di adu..
Dari kecil aku sangat tertarik dengan dunia seni, seni tari, seni tarik suara, seni peran dan modeling,,
Dan kemampuanku itu mulai diasah sejak aku kelas 4 SD, kalau tidak salah..
Dimulai dengan mengisi acara perpisahan disekolah, aku ditunjuk untuk menari tradisional, dan ya.. i can do it verry well.. namun setelah bakat" itu diasah kembali, ternyata aku memiliki kemampuan lain, kemampuan menari modern yang pada jaman itu, aku termasuk anak yang cukup lincah dan selamu menjadi yang selalu ditunjuk dalam setiap pertunjukan, woooww.. Hahahaaa...
Setelah bakatku di seni tari diasah, lalu guruku mengasah bakatku di seni tarik suara, menyanyi..
Ya, berbagai lomba menyanyi aku ikuti, namun.. karena pada saat itu aku tidak terlalu percaya diri, maka selama SD aku belum pernah mendapatkan juara sama sekali..
Yaaa but its oke no problem,, hahaaa...
Setelah lulus dari SD, aku melanjutkan SMPku di Jogjakarta, sungguh.. itu keputusan besar pertama yang aku ambil,, aku tidak pernah berpisah lama dengan orang tuaku dikampung.. Namun pada saat itu sedang terjadi konflik serius dikeluargaku, hingga aku harus "dilarikan" ke kota lain..
Perjuanganku diJogja sungguh luar biasa, aku mendapatkan banyak teman baru di kota yang dangat damai itu, aku bersekolah di salah satu SMP terfavorit di Bantul,, Luar biasa,,
Namun, perjuanganku hanya berlangsung 1 tahun.. Ayahku meninggal dunia di tahun 2004, dan aku harus kembali ke Magetan untuk hidup bersama ibuku..
Setelah ayahku meninggal dunia, rasanya dunia seakan runtuh..
2 Tahun pertama setelah ayahku meninggal, semua masih baik 2 saja, kami hidup masih cukup dengan mengandalkan uang pensiun ayahku,, namun menginjak aku SMA, smua berubah..
Kehidupan kami terkoyak hebat,, seperti dijatuhkan ke tempat yang sangat rendah..
Rendah sekali,,
Penghasilan ibuku sebagai perias mengantin benar" tidak dapat diandalkan, ibu harus berfikir keras untuk melanjutkan kehidupan kami.. Hingga akhirnya ibu memilih untuk berjualan donat, mie bungkus dan capcay..
Yang dititipkan ke warung2 sekitar rumah..
Namun penghasilan dari itu masih belum menutup kehidupan kami, ibu lalu memutuskan untuk membuka warung dirumah kami.. Warung kopi dan soto.. Setiap hari dari sore sampai jam 11 malam.. Namun penghasilan sebagai penjual kopi cukup lumayan, ibu berhasil menyekolahkanku hingga ke jenjang setinggi ini..Pelanggan ibuku sangat banya, banyak anak" muda yang sudah menjadi langgananya setiap hari..
Selama 3 tahun itu kurasa memang sangat berat, bagi kami..
Uang saku selama aku kelas 1 sampai 3 SMA adalah 5ribu rupiah, hanya 5ribu rupiah setiap harinya..
Uang itu sudah harus aku gunakan untuk bensin, pulsa dan uang jajan.. Bahkan aku sering utang bensin di warung depan rumahku.. Hal itu membuatku berfikir untuk mendapatkan penghaslian tambahan agar aku bisa bergaya seperti anak lain sebayaku..
Mulai menjadi penyanyi hadrah dengan penghasilan 20rb rupiah sekali tampil, menjadi guru seni dengan penghasilan 50rb sebulan, dan mengikuti banyak ekstra kulikuler disekolah dengan harapan aku bisa dapat uang saku dari setiap event yang ada..
Dan benar saja, aku bisa.. aku mengikuti kegiatan OSIS dan Teater,, memang sangat menguras tenaga dan fikiran, namun disana aku mendapatkan banyak hal, tidak hanya pengalaman dan ilmu, namun juga uang..
Uang saku dari kabupaten jika kami mewakili pentas Teater di provinsi, atau uang saku jika aku mewakili sekolah untuk mengikuti banyak perlombaan dan kegiatan.. dan banyak lagi yang lainyya..
Untuk urusan percintaan, i really lucky.. Hahahahaa.. pada saat itu..
Dari kelas 3 SMP aku sudah mengenal yang namanya pacaran, bahkan waktu SD juga sering aku di olok" dengan teman sebayaku, sampai berkirim surat segala loh... Hahahahaa
Pacar pertamaku di SMP, skrg spertinya dia sudah menikah, aku bertemu denganya dalam sebuah ekstra kulikuler yang sama, Paduan Suara.. disana cinta monyet bersemi dan monyet pun pacaran hingga akhirnya kandas setelah berlangsung selama setahun.. wowwwwww...
Setelah putus, lalu aku masuk di SMA, dan disana pencarianjati diri pun dimulai..
Dari pertama masuk sampai lulus, aku termasuk orang yang sering gonta ganti pacar.. sampai mendapat cap sedikit negatif dari banyak guru disekolah..
Gimana enggak, pacar"ku adalah orang" yang brsekolah di SMA yang sama denganku, dan setiap berangkat dan pulang sekolah kami selalu bersama, ya terang aja banyak guru yang tau kalo aku sering berganti pasangan..
Dari mulai teman 1 tingkat, teman 1 kelas, kakak kelas yg dikenal keren ( saat itu ), sampe cowok sekolah lain dan cowok yg terkenal playboy pun pernah.. Hahahahaa... Kalo inget" sekarang bisa ketawa ngakak..
Namun itulah anak muda yah, anak SMA geto lohh.. Ga pacaran mana keren..
Gaya pacaranku termasuk masih dalam konteks aman, dan tidak terlalu mengikuti "tren" pada saat itu..
Setelah lulus SMA, aku selanjutnya memutuskan untuk kuliah di Bali..
Keputusan yang sangat berat, pada saat itu ibuku punya 2 pilihan untuku,,
Kuliah di Jogja, dekat dengan ibu tapi uang saku paspas'an, atau di Bali aku bisa sambil bekerja..
Dan akhirnya aku memutuskan untuk berkuliah di Bali..
Cerita selama aku di Bali, akan aku ceritakan diposting berikutnya yah. Stay Tune.. :)
Ngga kerasa sebentar lagi usiaku sudah ada di angka kembar 22.. Usia yang menurut teori sudah termasuk dalam golongan dewasa,,
Well.. Ini saatnya i will tell u tentang cerita hidupku selama 22 tahun ini, yaa yang mungkin bisa menginspirasi..
Lahir di Magetan, sebuah kabupaten yang berada di Ujung sebelah barat Jawa Timur, orang tuaku memberikan aku nama Lilla.. Lilla Eka Budiati..
and till now, i really don't know what the meaning of my name,, but i believe bahwa arti namaku itu benar" bagus dan benar" "doa"..
Aku kecil dan besar dilingkungan pedesaan dengan segala hiruk pikik kehidupanya, dengan segala hal damai yang ada didalamnya, dengan minimal sekali konflik yang ada dimasa kecilku..
Aku tumbuh seperti anak kecil lainya, bermain dengan teman - teman sebayaku, bersekolah di taman kanak - kanak yang luar biasa menyenangkan..
Almarhum ayahku bekerja di salah satu Bank milik negara, dan ibuku seorang perias pengantin..
Kami hidup sangat pas"an..
Namun mungkin aku patut bersyukur, karena Tuhan telah menganugerahkanku keluarga yang sangat luar biasa dan soft skill yang telah ada sejak aku kecil..
Aku bukanlah anak yang pandai dalam bidang akademik, nilai akademiku bisa dibilang sangat amat pas"an sekali, namun untuk softskill, boleh di adu..
Dari kecil aku sangat tertarik dengan dunia seni, seni tari, seni tarik suara, seni peran dan modeling,,
Dan kemampuanku itu mulai diasah sejak aku kelas 4 SD, kalau tidak salah..
Dimulai dengan mengisi acara perpisahan disekolah, aku ditunjuk untuk menari tradisional, dan ya.. i can do it verry well.. namun setelah bakat" itu diasah kembali, ternyata aku memiliki kemampuan lain, kemampuan menari modern yang pada jaman itu, aku termasuk anak yang cukup lincah dan selamu menjadi yang selalu ditunjuk dalam setiap pertunjukan, woooww.. Hahahaaa...
Setelah bakatku di seni tari diasah, lalu guruku mengasah bakatku di seni tarik suara, menyanyi..
Ya, berbagai lomba menyanyi aku ikuti, namun.. karena pada saat itu aku tidak terlalu percaya diri, maka selama SD aku belum pernah mendapatkan juara sama sekali..
Yaaa but its oke no problem,, hahaaa...
Setelah lulus dari SD, aku melanjutkan SMPku di Jogjakarta, sungguh.. itu keputusan besar pertama yang aku ambil,, aku tidak pernah berpisah lama dengan orang tuaku dikampung.. Namun pada saat itu sedang terjadi konflik serius dikeluargaku, hingga aku harus "dilarikan" ke kota lain..
Perjuanganku diJogja sungguh luar biasa, aku mendapatkan banyak teman baru di kota yang dangat damai itu, aku bersekolah di salah satu SMP terfavorit di Bantul,, Luar biasa,,
Namun, perjuanganku hanya berlangsung 1 tahun.. Ayahku meninggal dunia di tahun 2004, dan aku harus kembali ke Magetan untuk hidup bersama ibuku..
Setelah ayahku meninggal dunia, rasanya dunia seakan runtuh..
2 Tahun pertama setelah ayahku meninggal, semua masih baik 2 saja, kami hidup masih cukup dengan mengandalkan uang pensiun ayahku,, namun menginjak aku SMA, smua berubah..
Kehidupan kami terkoyak hebat,, seperti dijatuhkan ke tempat yang sangat rendah..
Rendah sekali,,
Penghasilan ibuku sebagai perias mengantin benar" tidak dapat diandalkan, ibu harus berfikir keras untuk melanjutkan kehidupan kami.. Hingga akhirnya ibu memilih untuk berjualan donat, mie bungkus dan capcay..
Yang dititipkan ke warung2 sekitar rumah..
Namun penghasilan dari itu masih belum menutup kehidupan kami, ibu lalu memutuskan untuk membuka warung dirumah kami.. Warung kopi dan soto.. Setiap hari dari sore sampai jam 11 malam.. Namun penghasilan sebagai penjual kopi cukup lumayan, ibu berhasil menyekolahkanku hingga ke jenjang setinggi ini..Pelanggan ibuku sangat banya, banyak anak" muda yang sudah menjadi langgananya setiap hari..
Selama 3 tahun itu kurasa memang sangat berat, bagi kami..
Uang saku selama aku kelas 1 sampai 3 SMA adalah 5ribu rupiah, hanya 5ribu rupiah setiap harinya..
Uang itu sudah harus aku gunakan untuk bensin, pulsa dan uang jajan.. Bahkan aku sering utang bensin di warung depan rumahku.. Hal itu membuatku berfikir untuk mendapatkan penghaslian tambahan agar aku bisa bergaya seperti anak lain sebayaku..
Mulai menjadi penyanyi hadrah dengan penghasilan 20rb rupiah sekali tampil, menjadi guru seni dengan penghasilan 50rb sebulan, dan mengikuti banyak ekstra kulikuler disekolah dengan harapan aku bisa dapat uang saku dari setiap event yang ada..
Dan benar saja, aku bisa.. aku mengikuti kegiatan OSIS dan Teater,, memang sangat menguras tenaga dan fikiran, namun disana aku mendapatkan banyak hal, tidak hanya pengalaman dan ilmu, namun juga uang..
Uang saku dari kabupaten jika kami mewakili pentas Teater di provinsi, atau uang saku jika aku mewakili sekolah untuk mengikuti banyak perlombaan dan kegiatan.. dan banyak lagi yang lainyya..
Untuk urusan percintaan, i really lucky.. Hahahahaa.. pada saat itu..
Dari kelas 3 SMP aku sudah mengenal yang namanya pacaran, bahkan waktu SD juga sering aku di olok" dengan teman sebayaku, sampai berkirim surat segala loh... Hahahahaa
Pacar pertamaku di SMP, skrg spertinya dia sudah menikah, aku bertemu denganya dalam sebuah ekstra kulikuler yang sama, Paduan Suara.. disana cinta monyet bersemi dan monyet pun pacaran hingga akhirnya kandas setelah berlangsung selama setahun.. wowwwwww...
Setelah putus, lalu aku masuk di SMA, dan disana pencarianjati diri pun dimulai..
Dari pertama masuk sampai lulus, aku termasuk orang yang sering gonta ganti pacar.. sampai mendapat cap sedikit negatif dari banyak guru disekolah..
Gimana enggak, pacar"ku adalah orang" yang brsekolah di SMA yang sama denganku, dan setiap berangkat dan pulang sekolah kami selalu bersama, ya terang aja banyak guru yang tau kalo aku sering berganti pasangan..
Dari mulai teman 1 tingkat, teman 1 kelas, kakak kelas yg dikenal keren ( saat itu ), sampe cowok sekolah lain dan cowok yg terkenal playboy pun pernah.. Hahahahaa... Kalo inget" sekarang bisa ketawa ngakak..
Namun itulah anak muda yah, anak SMA geto lohh.. Ga pacaran mana keren..
Gaya pacaranku termasuk masih dalam konteks aman, dan tidak terlalu mengikuti "tren" pada saat itu..
Setelah lulus SMA, aku selanjutnya memutuskan untuk kuliah di Bali..
Keputusan yang sangat berat, pada saat itu ibuku punya 2 pilihan untuku,,
Kuliah di Jogja, dekat dengan ibu tapi uang saku paspas'an, atau di Bali aku bisa sambil bekerja..
Dan akhirnya aku memutuskan untuk berkuliah di Bali..
Cerita selama aku di Bali, akan aku ceritakan diposting berikutnya yah. Stay Tune.. :)
Komentar
Posting Komentar